Rabu, 23 September 2009

Facebook : 300 juta pengguna, siapa yang tak tergiur


Minggu lalu saya mengunjungi toko buku Gramedia yang terletak di Matraman Jakarta Timur. Setelah berkeliling dari satu rak buku ke rak buku lain, maka saya menemukan satu rak yang keliatannya dibikin khusus untuk memajang buku-buku yang membahas mengenai Facebook.
Mulai dari yang terkesan dibikin asal-asalan sampai yang digarap serius, dari yang membahas Facebook secara umum sampai yang mencari duit melalui Facebook. Cukup kaget juga melihat begitu banyaknya buku-buku yg 'membicarakan' Facebook. Facebook memang sangat popular dan fenomenal.

Saya tidak tau, apakah Mark Zuckerberg pada saat mendirikan Facebook pertama kali, pernah membayangkan kalau situs jejaring sosialnya ini bisa menjadi besar seperti saat ini. Padahal diawal berdirinya (4 Februari 2004) di sebuah kamar asrama Harvard, Facebook hanya diperuntukkan untuk siswa Harvard College. Yang kemudian terus berkembang ke perguruan tinggi lainnya, sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Dan sejak 11 September 2006, orang dengan alamat email apapun dapat mendaftar di Facebook.
Facebook telah menjadi salah satu tujuan internet yang paling populer dan semakin menyaingi perusahaan internet besar lainnya, seperti Yahoo Inc dan Google Inc. Di Alexa.com di antara 500 top sites (per tanggal artikel ini dibuat), Facebook menduduki peringkat no. 2, di bawah Google dan di atas Yahoo! (http://www.alexa.com/topsites)

Tahun lalu (2008) pengguna Facebook hanya sekitar 100 juta orang. Saat ini, penggunanya meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya, yaitu 300 juta orang. Dahsyat! Satu jumlah pengguna yang melebihi jumlah penduduk Indonesia, dan malah sudah bisa membentuk negara sendiri.

Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, maka bagi kalangan bisnis, Facebook merupakan lahan bisnis yang menggiurkan.

Ibarat gadis cantik nan aduhai, maka banyak perusahaan yang ingin mendekati dan jika perlu meminangnya. Dengan memanfaatkan Facebook - melalui iklan - praktis produk kita akan semakin dikenal di seantero dunia. Bahkan menurut saya, Blackberry layak berterimakasih kepada Facebook, karna Facebook turut meningkatkan penjualanan Blackberry, sampai anak-anak sekolah ber-BB-ria. Fenomena ini kemudian dimanfaatkan oleh produsen-produsen handphone lain, untuk memproduksi handphone dengan prinsip : mirip Blackberry dan 'mencangkokkan' Facebook di handphonenya. Info lainnya, di bulan Mei 2009, Facebook mengumumkan adanya investasi US$200 juta dari Rusia.

Digital Sky Technologies dalam sebuah kesepakatan. Ini meningkatkan nilai saham Facebook menjadi US$10 miliar. Sekitar US$6,5 miliar dari nilai tadi untuk saham yg dimiliki karyawan Facebook. Inovasi baru terus dikembangkan oleh Facebook, untuk meningkatkan daya saing dengan kompetitornya. Bahkan mereka menggandeng Vivox - satu perusahaan yang berbasis di Boston yg menyediakan layanan suara terintegerasi untuk dunia virtual - untuk membuat fitur bagi pengguna Facebook sehingga dapat berkomunikasi suara (voice chat). Fitur ini akan menambah fitur-fitur lainnya yang sudah dinikmati oleh pengguna Facebook selama ini seperti microblooging, messenger, mail, image/photo sharing, video sharing, notes untuk blooging, searching, internet marketing, games, dan lain sebagainya.

Menarik untuk disimak, inovasi-inovasi selanjutnya yang akan dikembangkan oleh Facebook agar situs jejaring sosial ini dapat terus bertahan dan tidak ditinggalkan oleh penggunanya. Tanpa inovasi maka Facebook bisa saja bernasib seperti saudara tuanya Friendster. Lalu, bagaimana kita menyikapi fenomena Facebook ini? Bagi saya,
walaupun ada sisi negatifnya, ambil yg positipnya saja. Jika saya dapat memanfaatkan Facebook untuk memasarkan produk saya, kenapa tidak? Jika saya dapat menemukan teman-teman lama yang tidak pernah ketemu melalui Facebook, kenapa tidak. Jika saya dapat menambah jaringan bisnis melalui Facebook, kenapa tidak. Bagian yang negatif...
buang ke laut aja..hehe.

Bagaimana menurut kalian teman-teman blogger dan facebooker?

Template toto sumarto 2008 pelangindonesia